Ditulis oleh South China Morning Post (Morning Studio)
Pulau Peng Chau, atau ‘pulau datar’ — yang hanya membentang kurang dari 1 km persegi — menawarkan retret santai dengan jalan masuk yang mudah dan pesona kehidupan kampung yang asri tanpa hiruk-pikuk wisatawan, bahkan jaraknya kurang dari satu jam naik kapal feri dari distrik bisnis sentral di Pulau Hong Kong.
Menurut catatan sejarah, aktivitas bisnis di Peng Chau berkembang pesat hingga pertengahan zaman dinasti Qing (1644–1911), dan di beberapa wilayah, zaman seolah bergeming selama puluhan tahun. Meski kecil ukurannya, pulau yang memesona ini penuh dengan titik-titik yang layak diunggah di Instagram dan diabadikan dalam foto — dari puing-puing pabrik tua, pantai, dan kuil hingga seni jalanan yang makin menambah dinamika di komunitas yang tenang ini.
Terletak paling ujung dari Peng Chau, Ngan Chau Tsai Pavilion dikenal oleh warga lokal sebagai ‘kaki langit dan pojok laut’. Untuk menjangkaunya, Anda harus memanjat pelan-pelan ke atas Finger Hill — yang menjulang setinggi 96 meter di atas permukaan air laut — sebelum menyusuri jalan setapak sempit. Berdiri di ujung paling timur pulau, paviliun ini menawarkan hamparan panorama yang membentang dari Lamma Island, bagian barat Pulau Hong Kong hingga Tsing Ma Bridge dan Hong Kong Disneyland.
Lung Mo adalah dewi air Tiongkok yang secara tradisional disembah oleh warga desa lokal yang sering menghabiskan waktu di laut. Kuil ini, yang dibuka di samping Tung Wan Beach pada 1971, merupakan kuil terbesar di pulau ini dan memiliki ruang interior bertabur emas. Legenda menyebutkan bahwa calon orang tua yang menyentuh tempat peraduan dewi ini akan diberkati dengan pernikahan yang bahagia dan peluang besar mendapatkan keturunan.
Dibangun pada 1792, Kuil Tin Hau di Peng Chau memiliki sejarah yang panjang. Kuil ini, yang memuja Dewi Laut, diakui sebagai bangunan bersejarah Grade II di Hong Kong. Sebuah lonceng perunggu di dalam kuil sudah ada sejak 1700an. Sebuah lempengan batu, yang dipasang tegak oleh nelayan lokal pada akhir dinasti Qing juga dapat dilihat dari luar.
Tersembunyi di jalan utama Peng Chau, Pabrik Kulit Fook Yuen jelas menjadi salah satu destinasi wisatawan paling populer di pulau ini. Bekas pabrik ini — bangunan bersejarah Grade III yang dibangun pada awal 1930an — sudah mengalami revitalisasi dan disulap menjadi ‘taman rahasia’ warna-warni, dengan grafiti artistik dan instalasi kreatif tersusun dari kursi, botol, dan ban sehingga menghadirkan latar belakang yang sempurna untuk melakukan selfie. Anda juga perlu mampir di ruang seni yang baru dibangun di pulau ini, atau mengunjungi pusat produksi tembikar untuk sedikit mendapatkan pengetahuan tentang industri pembuatan tembikar yang pernah populer di pulau ini.
Kunjungan ke pulau ini tidak akan lengkap tanpa mencicipi makanan laut yang masih hangat. Sejumlah cha chaan tengs (kafe tradisional Hong Kong) dan restoran kecil juga tersedia di sepanjang Wing On Street, cukup berjalan kaki sebentar dari dermaga feri. Pastikan mencoba sebagian masakan khas lokal, seperti udang bakar goreng rendam, bun nanas es krim, dan udang kukus dengan nasi ketan sebelum Anda balik lagi ke kota menggunakan kapal feri. Untuk opsi makanan dan minuman yang lebih lengkap, terdapat supermarket di Po Peng Street; banyak toko bahan makanan lokal di Wing On dan jalan-jalan Wing Hing juga menjual aneka buah-buahan, camilan, dan kemasan air minum serta jenis minuman lain.
Sebelum balik lagi ke kota, jangan lewatkan lokawisata sempurna di pulau ini untuk menikmati matahari tenggelam dan mengambil foto yang layak diunggah di Instagram — Pulau Tai Lei, sebuah pulau kecil yang terhubung ke pulau utama dengan sebuah jembatan pendek. Pulau ini memiliki pantai kecil dan menjadi tempat memancing yang populer.
Naiki kapal feri dari Central Pier No. 6, yang dapat diakses dari MTR Hong Kong Station. Perjalanannya memakan waktu sekitar 25–40 menit.
Setelah berkunjung, Anda dapat menaiki kapal feri kembali ke Central. Sebagai alternatif, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menumpang kapal feri menuju Mui Wo atau Chi Ma Wan terdekat di Pulau Lantau, atau Cheung Chau.
Ditulis oleh South China Morning Post (Morning Studio)
Pulau Peng Chau, atau ‘pulau datar’ — yang hanya membentang kurang dari 1 km persegi — menawarkan retret santai dengan jalan masuk yang mudah dan pesona kehidupan kampung yang asri tanpa hiruk-pikuk wisatawan, bahkan jaraknya kurang dari satu jam naik kapal feri dari distrik bisnis sentral di Pulau Hong Kong.
Menurut catatan sejarah, aktivitas bisnis di Peng Chau berkembang pesat hingga pertengahan zaman dinasti Qing (1644–1911), dan di beberapa wilayah, zaman seolah bergeming selama puluhan tahun. Meski kecil ukurannya, pulau yang memesona ini penuh dengan titik-titik yang layak diunggah di Instagram dan diabadikan dalam foto — dari puing-puing pabrik tua, pantai, dan kuil hingga seni jalanan yang makin menambah dinamika di komunitas yang tenang ini.
Naiki kapal feri dari Central Pier No. 6, yang dapat diakses dari MTR Hong Kong Station. Perjalanannya memakan waktu sekitar 25–40 menit.
Setelah berkunjung, Anda dapat menaiki kapal feri kembali ke Central. Sebagai alternatif, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menumpang kapal feri menuju Mui Wo atau Chi Ma Wan terdekat di Pulau Lantau, atau Cheung Chau.