Bicara sekarang
Maafkan saya. Saya tidak mengerti.
Sai Kung Hoi Arts Festival: 'Joy Again, Gather'
Tanggal: 13 November 2024 - 12 Januari 2025
Lokasi: Sai Kung Town, Yim Tin Tsai, Sharp Island, Kau Sai Chau, dan High Island, Sai Kung
Sai Kung, yang dikenal sebagai 'taman belakang Hong Kong', memadukan pemandangan geologi dan garis pantai alami yang berkelok kelas dunia dengan sempurna. Tempat ini juga menjadi pusat seni yang berkembang pesat, yang ditunjukkan dengan Sai Kung Hoi Arts Festival. Sejak tahun 2022, festival ini telah diselenggarakan setiap tahun di Sai Kung selama tiga tahun, dengan tema yang berbeda tiap tahunnya. Acara yang pertama diadakan pada tahun 2022 dengan tema ‘Joy Again, Isle’, dan menampilkan karya seni yang terinspirasi oleh kehidupan penduduk desa di Yim Tin Tsai dan Sharp Island. Acara yang kedua diadakan pada tahun 2023 dengan tema ‘Joy Again, Stories’. Jangkauannya diperluas ke Kau Sai Chau dan High Island, serta memperkenalkan panggilan terbuka untuk proposal karya seni dan ilustrasi hubungan antara orang, cerita, dan objek di setiap pulau. Setelah dua acara ini sukses, festival kembali diselenggarakan pada tahun 2024 dengan tema 'Joy Again, Gather' untuk berdialog dengan masa kini dan pandangan masa depan.
Tahun ini, festival ini akan menghubungkan pengalaman dari edisi-edisi sebelumnya dan mengeksplorasi berbagai bentuk pertemuan melalui seni dan pengalaman yang imersif. Sorotan dalam acara ini mencakup 10 instalasi seni baru yang merayakan hubungan antar-komunitas di empat pulau Sai Kung, pertunjukan menarik yang menggabungkan karya seni dengan elemen augmented reality (AR), dan kontribusi dari tim artistik luar negeri pertama Galmae dari Prancis, yang dipimpin oleh Juhyung Lee, seorang seniman Korea yang tinggal di Prancis. Festival ini juga menampilkan kontribusi dari penduduk Sai Kung dan generasi muda desa, yang menghadirkan reuni yang bermakna antara masa lalu dan masa kini.
Mulailah perjalanan yang menakjubkan ke masa kini dan masa depan dengan mempelajari kisah-kisah budaya lokal, ekologi, dan komunitas di setiap pulau.
Rencanakan kunjungan Anda
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi Festival Seni Sai Kung Hoi. Di sana Anda dapat menemukan panduan transportasi, rute yang disarankan, dan tips kunjungan. Jangan lupa untuk memeriksa situs tersebut terkait pengaturan jika terjadi cuaca buruk.
Sai Kung Town
Jalur penghubung
Sebagai wilayah terbesar kedua di Hong Kong, Sai Kung menjadi tempat liburan favorit yang terkenal dengan desa nelayan yang eksentrik, pemandangan yang memukau, jalur pendakian, pantai, dan pulau-pulau yang masih alami. Sai Kung Promenade adalah titik yang sempurna untuk mengawali perjalanan Anda di Sai Kung Hoi Arts Festival.
Jangan lewatkan instalasi baru Ken Lo, ‘Hi! Sai Kung’, yaitu sebuah patung berpelukan yang terletak di kawasan pejalan kaki (dekat Sai Kung Public Pier) yang menyambut para pengunjung dengan hangat dan mencerminkan semangat hidup daerah ini.
Yim Tin Tsai
Sebuah perjalanan seni dan budaya
Yim Tin Tsai memiliki sejarah hampir 300 tahun dan perpaduan yang menarik antara budaya Katolik dan Hakka. Kunjungi pulau yang menawan ini untuk melihat karya seni yang menggambarkan kembali sejarah pembuatan garam dan budaya unik Yim Tin Tsai dari berbagai perspektif.
Pastikan Anda mengunjungi dua karya seni baru 'Meet'n Meal' karya O&O Studio, yang menampilkan mosaik hidangan tradisional Hakka untuk menunjukkan hubungan melalui makanan, dan 'Through the Years to Touch You' karya X-ARt, yang memadukan pahatan bambu dan elemen AR untuk mengekspresikan hubungan emosional penduduk desa saat kembali ke rumah.
Sharp Island
Sanjungan bagi alam
Sebagai salah satu tempat wisata yang paling mudah diakses di Hong Kong UNESCO Global Geopark, Sharp Island menawarkan keajaiban geologi yang spektakuler, mulai dari formasi bebatuan berusia 140 juta tahun hingga tombolo yang hanya muncul saat air laut surut. Di sini, Anda bisa melihat karya seni yang terinspirasi oleh lanskap alami pulau ini, seperti bebatuan yang menyerupai roti nanas dan tombolo.
Di festival tahun ini, sebuah karya baru buatan tim artistik asal Prancis, Galmae, yang dipimpin oleh seniman Korea Juhyung Lee mempersembahkan 'It's Not Here, It's Over Here', sebuah instalasi interaktif yang menggunakan tali untuk mendorong pergerakan dan koneksi di antara para pengunjung. Instalasi yang ditampilkan di berbagai belahan dunia ini menekankan kekuatan pengalaman bersama dan menandai pameran pertamanya di Asia di luar Korea.
Kau Sai Chau
Sebuah perjalanan tradisi budaya
Kau Sai Chau merupakan pulau terbesar di Sai Kung. Di ujung selatannya terletak Desa Kau Sai, sebuah desa nelayan tradisional yang terkenal dengan perayaannya, Hung Shing Festival, yang diadakan setiap tahun pada hari ke-23 bulan kedua Imlek. Melalui karya seni yang terinspirasi dari kegiatan mencari ikan, Anda dapat melihat gambaran sekilas kehidupan para nelayan dan kepercayaan serta budaya mereka yang terkait dengan Hung Shing.
Temukan instalasi baru yang termasuk 'The Root of Squid' dan 'Village Whisper', yang menghidupkan kisah-kisah maritim pulau ini. Nikmati instalasi imersif yang mengeksplorasi migrasi cumi-cumi dan jelajahi sejarah pulau ini melalui interaksi langsung guna menciptakan hubungan yang bermakna di dalam komunitas.
High Island
Kanvas waktu dan alam
Dahulu, High Island menjadi tempat untuk menambatkan dan memasok kapal. Saat ini, pulau ini menjadi rumah bagi empat desa tradisional, yaitu desa Hakka Tung A, Pak A, dan Pak Lap, serta desa nelayan Sha Kiu. Parade laut Tin Hau Festival mereka menjadi Warisan Budaya Takbenda Hong Kong. Sejarah pulau ini tercermin dalam karya seni yang mengeksplorasi hubungan antara gunung dan laut, serta formasi batuan kolom heksagonal di pulau ini, kehidupan para nelayan, dan perubahan zaman.
High Island menampilkan empat karya seni baru yang terinspirasi dari mitologi dan tradisi lisan. 'The Chronicles of High Island' karya Vivian Ho menghubungkan desa-desa melalui keindahan alam dan kekayaan budaya.
'Prismatic Rainbow Mascot' karya Ban Zhang di depan Tin Hau Temple mencerminkan perspektif yang berubah-ubah melalui permukaan cermin. 'Dance with the Wind di Kwong Wo Yuen' karya Fung Wai Keung dan Stefan Chui membangkitkan warisan budaya Desa Tung A dengan sebuah tanda yang penuh nostalgia. Terakhir, 'Rhythm of the Dragon' karya arsitek Shi Qi dan Adrian Siu di pantai Tung A melambangkan siklus kehidupan dengan sisik yang dilukis oleh masyarakat menggunakan bahan daur ulang.
Informasi Lebih Lanjut
Silakan kunjungi situs web resmi Sai Kung Hoi Arts Festival untuk informasi lebih lanjut.
